Foto: Shutterstock
Menjelang Ramadan, sebagian keluarga di tanah air fokus menyiapkan diri juga anggota keluarga agar dapat sepenuhnya beribadah dengan khidmat selama bulan puasa. Namun, di tengah persiapan rohani yang dilakukan, jangan abaikan anak-anak yang masih bergantung pada orang dewasa untuk mendapatkan bimbingan, pengertian, dan dukungan menjalankan ibadah selama bulan ini.
Nah, buat para orang tua, yuk pastikan anak diikutsertakan, didukung, dan dirangkul untuk memulai perjalanan suci ini bersama keluarga. Dan, berikut 7 saran mempersiapkan anak memasuki bulan Ramadan.
Siapkan jawaban untuk pertanyaan seputar Ramadan
Anak-anak yang bersemangat menyambut bulan puasa akan penasaran dengan hal-hal terkait bulan suci Ramadan. Bunda dan Ayah perlu bersiap-siap menjawab pertanyaan mereka ya, supaya anak-anak
enggak surut semangatnya!
Misalnya, siapkan jawaban untuk pertanyaan seperti;
- Sulitkah berpuasa Ramadan?
- Apakah puasa tetap boleh bermain
handphone?
- Berapa lama harus menahan lapar dan haus selama berpuasa?
- Mengapa adik yang masih kecil belum wajib puasa dari pagi hingga magrib?
Dan seterusnya.
Duduklah bersama mereka dan jelaskan hal-hal dasar soal puasa, seperti; sahur, buka puasa, larangan puasa, ibadah lain (selain puasa) dalam bulan Ramadan, dan sebagainya. Saat menjawab pertanyaan anak, pastikan orang tua menjawab dengan jujur dan tegas sehingga anak tidak merasa dibohongi. Ulang-ulang jawaban jika anak belum juga mengerti.
Ajak anak belanja persiapan puasa
Mengajak anak berbelanja kebutuhan rumah sebelum bulan puasa dapat meningkatkan semangat anak untuk menjalankan puasa. Selain itu, anak jadi dapat belajar soal penggunaan uang saat bulan puasa.
Buat to-do list
Cara terbaik mengatasi kekosongan yang membosankan saat berpuasa, ajak anak membuat
to-do list selama Ramadan.
To-do list bisa apa saja. Mulai dari daftar aktivitas sehari-hari, film yang ingin ditonton, hobi yang akan dilakukan, menu buka puasa/ sahur yang diinginkan, hingga doa yang dipanjatkan setelah beribadah.
Atur jadwal dan rutinitas
Selama bulan puasa, anak-anak bisa saja kelelahan dan menjadi rewel sehingga ibadah puasanya terganggu. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan merencanakan rutinitas harian sesuai dengan jam biologis saat berpuasa.
Ingatkan anak untuk tidak beraktivitas ekstrim dalam durasi panjang di pagi hingga tengah hari. Ini dikarenakan, aktivitas yang menguras energi akan memicu rasa lemas sebelum mendekati waktu berbuka puasa. Aktivitas selama bulan puasa sebaiknya tetap ringan saja dan tidak membakar kalori terlalu banyak. Jika ingin berolahraga, disarankan pada sore hari menjelang waktu berbuka puasa sehingga energi yang dikeluarkan dapat diukur masing-masing.
Merencanakan makan
Baik sahur maupun berbuka puasa, keduanya adalah aktivitas favorit yang dapat menjadi pendukung anak tetap semangat berpuasa. Ajak anak merencanakan menu makan; baik sahur maupun buka puasa, yang diinginkannya.
Ini juga bisa membuat anak tak sabar menantikan datangnya bulan puasa, lho. Selain itu, kondisi waktu tidur yang berubah dan membuat anak sulit diajak makan sahur, akan dapat dioptimalkan dengan mengetahui menu kesukaan yang akan ditemui saat sahur. Jadi, merencakanan makan juga membantu anak lebih bersiap untuk sahur lebih semangat.
Beritahu anak beberapa sunnah di bulan Ramadan
Beritahu anak beberapa praktik sunnah yang dianjurkan selama bulan puasa. Misalnya, bersedekah, salat Tarawih, membaca Al-Quran, i'tikaf, menyegerakan buka puasa, memberi makan buka puasa, dan sebagainya.
Beritahukan juga pada anak bahwa perbuatan baik dan sunnah yang dilakukan selama bulan Ramadan akan mendapatkan pahala berlipat ganda dari Allah SWT.
Atur pola hidup dan prioritas tugas
Jangan lupa juga untuk menjelaskan bahwa selama bulan Ramadan seluruh umat Muslim akan mengubah gaya dan kebiasaan hidup dari pagi hingga petang hari. Jadi, kalau di hari-hari selain bulan puasa anak bisa tidur agak larut malam, saat berpuasa sebaiknya mereka tidur lebih cepat karena tubuh perlu terbiasa dengan jadwal sahur.
Selanjutnya, ajak anak membuat kalender juga daftar tugas harian yang dapat dilakukan. Sepakati juga sistem
reward ketika anak berhasil menyelesaikan tugas tertentu. Misal, saat anak selesai membaca satu halaman Al-Quran atau menyelesaikan tugas membantu ibu, akan mendapatkan uang saku tambahan atau yang lain.
Dengan mengatur dan menjelaskan beberapa hal soal puasa, ibadah puasa anak-anak akan lebih fokus dan relatif mudah dijalankan. Yuk, bantu mereka bersiap sebelum bulan puasa tiba!
Penulis: Laili Damayanti
Baca juga:
Sudah Siap Jadi Orang Tua Generasi Beta? Simak 5 Tip Pengasuhan Berikut Ini!
Ternyata, Diam-diam Anak Lihat 5 Hal Ini dari Bunda!
Bunda, Saat Hamil Puasa atau Tidak?