Habis melahirkan, bukan berarti semua kecemasan hilang. Membawa makhluk mungil pulang pasti juga menakutkan. Bagaimana jika si bayi tidak berhenti menangis? Bagaimana jika ASI-nya kurang? Bagaimana kalau kena batuk pilek? Hanya seorang dokter spesialis anak yang bisa menuntaskan semua misteri itu.
Menurut Steven Dowshen, MD, dokter spesialis anak dari Wilmington, Amerika, menemukan dokter yang pas bisa menghapus separuh kecemasan yang umum dirasakan para orang tua baru, sehingga mereka lebih percaya diri dalam merawat bayinya. Itu sebabnya Anda wajib paham cara memilih sang ahli andal an, supaya tidak banyak kekhawatiran dan makin percaya diri merawat bayi tercinta. Begini panduannya:
Waktu Terbaik Mulai Mencari
Walaupun biasanya akan mendapat rekomendasi dokter anak sejak bayi lahir di rumah sakit, tidak ada salahnya Anda ‘belanja’ informasi mengenai dokter spesialis anak di rumah sakit tempat Anda akan melahirkan sejak 3 bulan sebelum si bayi lahir. Tanyakan ke pihak rumah sakit, kemungkinan kelak bayi Anda langsung ditangani oleh dokter idaman tersebut.
Pastikan Jam Praktek dan Relasi Dokter
Apalagi jika Anda dan suami sama-sama bekerja, tentunya jam dan lokasi praktik dokter sangat penting. Anda pasti
akan senang sekali kalau dokter tersebut praktik di rumah saat pagi hari, tapi pastikan apakah dokter tersebut juga praktik di rumah sakit. Hal ini penting jika ternyata anak Anda harus rawat inap atau terkena penyakit yang mengharuskan untuk konsultasi dengan dokter spesialis lain.
Suasana Ruang Praktek
Suasana di ruang praktik dokter spesialis anak harus memancarkan kesan ramah anak. Perhatikan pula prosedur mendaftar, cara antre, jumlah antrean pasien, serta cara staf dokter memperlakukan pasien. Jika dokter spesialis anak praktik di rumah sakit umum, pastikan areanya terpisah dari pasien dewasa yang berisiko menularkan penyakit.
Refensi Lengkap
Kumpulkan informasi lengkap seputar dokter spesialis anak dengan bertanya pada teman, kerabat, atau perawat di tempat memeriksakan kandungan. Jangan lupa juga browsing di internet. Dokter anak tentunya akrab dengan para Bunda, dan biasanya Bunda suka berbagi aneka info penting yang menyangkut anaknya.
Bisa Bahasa Anak
Artinya mengerti, mengenal, dan bisa berkomuni kasi dengan anak, baik secara verbal, maupun sentuhan yang menenangkan. Perhatikan gelagat, gerak tubuh, dan caranya menenangkan saat anak histeris sebelum dan sesudah disuntik, misalnya.
Wawancara Singkat
Lakukan sesi tanya-jawab singkat. Tanyakan kesediaan dokter tersebut menerima konsultasi via chatting di smartphone atau telepon jika penting. Cari tahu pula pendapatnya mengenai pemberian ASI, antibiotik, imunisasi, dan isu-isu seputar perawatan dan pengobatan bayi.
Dokter Cadangan
Dokter sibuk? Sudah pasti. Ada kalanya Anda akan kesulitan mendapat jadwal konsul tasi. Kalau sudah begini, Anda wajib punya cadangan. Caranya, bisa minta dokter andalan untuk mereferensikan rekan sejawat, mencari tahu dari rumah sakit tempat dokter tersebut praktik, atau rekomendasi dari forum ibu-ibu di internet. Sangat efektif!
Ramah Biaya
Bohong kalau urusan biaya tidak dipikirkan! Biaya akan selalu menjadi pertimbangan orang tua saat mencari dokter anak yang ideal. Catat dan bandingkan biaya konsultasi, periksa dan obat-obatan antara dokter anak satu dengan lainnya. Jangan lupa masukkan budget biaya administrasi rumah sakit dan tingkat spesialis dokter yang Anda kunjungi. Ingat, tidak selamanya dokter termahal adalah yang terbaik dan paling cocok dengan anak Anda. Manfaat lain dari ‘studi banding’ ini, Anda bisa menyiap kan dana setiap bulan dengan terencana, mengingat di tahun pertama
bayi akan ada rangkaian imunisasi wajib.